Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 pagi dan saya sedang asyik-asyiknya melakukan suatu hal dengan drawing pen kesayangan. Di tengah-tengah aktivitas yang saya lakukan, entah mengapa tiba-tiba drawing pen saya tersebut kehabisan amunisinya alias tidak mau mengeluarkan tinta. Padahal mood saya untuk menghasilkan sesuatu lagi bagus-bagusnya.
Ada sedikit rasa enggan yang berkecamuk di dada ketika saya memutuskan untuk mencari alat lain yang bisa digunakan. Pasti feel dan experience yang didapatkan akan menjadi berbeda dan bakal mempengaruhi hasil akhir. Tapi, apa boleh buat karena sangat tidak memungkinkan apabila keluar rumah hanya untuk membeli drawing pen baru.
Pukul 01.00 pagi bukanlah waktu yang tepat untuk membeli sebuah drawing pen karena pada jam ini dapat dipastikan tidak ada toko stationery yang buka di sekitar rumah saya. Hanya ada warung kopi dan penjual nasi goreng langganan yang masih buka untuk melayani para konsumen. Selain itu, portal kampung saya masih tutup dan baru dibuka selepas sholat subuh. Hal tersebut tentu sangat menyulitkan saya.
Sayapun kemudian mencari alat lain yang bisa digunakan untuk menuntaskan kegiatan tersebut seperti rapido, pensil / pinsil / pengsil (bagaimana penulisan yang benar?), bolpoin / bolpen / pulpen / ballpoint (ini juga bagaimana?), spidol, dll. Saya mencari-cari di seantero rumah tetapi tidak kunjung menemukanya.
Entah bagaimana, dari kejauhan muncul sebuah benda berkilauan. Setelah saya amati lebih teliti, benda tersebut adalah sebuah pensil mekanik yang terbujur di sudut ruangan, di balik sebuah lemari. Benda tersebut seolah tersipu malu. “Sini om, ayo mendekat. Hampiri aku, peluk aku, genggam aku.”, benda tersebut berbisik lirih.
Saya menghampiri benda tersebut dengan perlahan tapi pasti, kemudian menyentuhnya dengan lembut dan gently. Setelah saya belai dengan lembut, sayapun mulai menekan ujung bagian atas benda tersebut. Namun, setelah saya tekan ternyata pensil mekanik tersebut (juga) tidak ada isinya sehingga otomatis tidak dapat digunakan. Sayapun belum menyerah dan kembali mengitari seisi rumah dengan harapan dapat menemukan sesosok isi dari pensil mekanik tersebut. Dan seperti yang anda duga, saya tidak menemukanya.
Daripada saya merasa bertambah sedih, saya memutuskan untuk menyalakan computer. Sepertinya saya akan browsing internet sejenak sambil mencari inspirasi. Sayapun menaruh drawing pen yang sudah tidak dapat digunakan di meja computer, tepat di sebelah tinta printer. Saya baru ingat bahwa tinta printer saya itu (kalau tidak salah) adalah durabrite atau pigment ink, dan di drawing pen saya juga tertulis kata pigment ink. Wow, sebuah penemuan besar di malam hari.
FYI, Pigment ink adalah tinta berpigmen. Tinta ini mempunyai kandungan unsur-unsur yang dapat memaksimalkan peresapan pigmen pada media lain serta tidak mudah terhapus oleh gesekan. Selain itu tinta jenis ini juga tidak mudah luntur apabila terkena air.
Selain digunakan untuk drawing pen, tinta jenis ini digunakan juga untuk printer. Hal tersebut disebabkan oleh kualitas cetak yang dihasilkan oleh tinta ini cukup tajam, dan pekat. Pigment ink juga sangat cocok apabila digunakan untuk segala jenis kertas seperti kertas foto, HVS, dan inkjet. Namun, kesempurnaan hanyalah milik yang di atas. Apabila tidak digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, pigment ink dapat menyumbat head cartridge printer dan lambat laun akan mengering pada nozzle head.
Pertanyaanya adalah, apakah pigment ink untuk printer sama dengan yang digunakan untuk drawing pen? Saya tidak tahu, mari kita coba.
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk refill drawing pen:
1. Drawing pen yang sudah tidak bisa digunakan.
3.Pipet. Tapi kalau anda tidak mempunyai benda tersebut, anda bisa menggantinya dengan sedotan air mineral gelas, atau sedotan apa saja.
Langkah-langkah yang harus ditempuh:
1. Buka penutup bagian atas drawing pen. Agak sulit membuka penutup tersebut, anda harus berusaha sekuat tenaga. Saya yakin anda mampu melakukanya.
2. Ambil pigment ink dari botol menggunakan pipet. Karena saya tidak mempunyai pipet saya menggunakan sedota air mineral gelas. Ambil secukupnya jangan terlalu banyak.
3.Tutup kembali bagian atas spidol. Anda sudah dapat menggunakanya.
sangat informatif, bisa dicoba
ReplyDeletePROMO BONUS CASHBACK TERBESAR 10% DAN REFERAL 10%. AYO JOIN SEKARANG!!!!
ReplyDeleteHOBI JUDI BOLA, SABUNG AYAM, TOGEL, KASINO, GREENDRAGON !!!
join us http://www.bolavita.org
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : 6281377055002
BBM: D1A1E6DF (FULL & D8DB1C57 (FULL) & BOLAVITA(NEW)
Dimana cara buka ? , tapi keras banget !
ReplyDeletePakai tang bisa :)
Deletemas mas dkv mana suaranya!😂
ReplyDeletemas mas dompu😂
Deletenirmanaaaaa
ReplyDeleteawokwokwokk
DeleteAku nggak kuat bukanya, Bang. Keras banget. Jarinya jadi sakit. Takut masuk rumah sakit gara-gara buka tutup pulpen :')
ReplyDeleteApa tidak ada tinta/refill khusus untuk drawing pen?
ReplyDeleteInformatif bgt
ReplyDelete