Konon kabarnya, setiap bulan
Ramadhan terjadi peningkatan jumlah penjualan barang apapun. Entah siapa yang
memulai terlebih dahulu, tiba-tiba saja masyarakat berbondong-bondong
membelanjakan THR mereka untuk membeli sesuatu. Sesuatu tersebut salah satunya
adalah handphone.
Kabar menggembirakan tersebut
tentunya telah diantisipasi oleh counter-counter handphone yang ada. Mereka
biasanya memberikan stimulus tambahan berupa promo yang menggiurkan seperti
potongan harga, paket penjualan, atau promo lainya. Selain itu, biasanya beberapa
merk bersiap meluncurkan varian handphone baru dan mulai perlahan menurunkan
harga jual varian produk lamanya. Maka dari itu tidak salah apabila sebagian
orang beranggapan bahwa menjelang lebaran adalah saat yang paling tepat untuk
berbelanja handphone.
Namun, memilih handphone yang
tepat untuk menemani aktivitas sehari-hari adalah sebuah komitmen penting yang
harus dipertimbangkan dengan matang. Maka dari itu, sebelum menjatuhkan pilihan
kepada salah satu handphone ada baiknya setiap orang menentukan kriteria
deskriptif mengenai handphone favorit. berikut adalah kriteria handphone
favorit versi saya.
1. PRICE TO PERFORMANCE YANG
MENGGIURKAN

Sebagian orang lebih memilih
membeli handphone berdasarkan merknya. Alasan mereka bisa jadi karena merk
tersebut sering diasosiasikan dengan suatu lifestyle, atau kelas sosial tertentu.
Hal tersebut seperti kita membayangkan bagaimana kira-kira karakter orang yang
menggunakan handphone nokia communicator, siemens sirip hiu, atau mungkin
iphone.
Sebagian orang lainya (termasuk
saya) mendambakan performa handphone setinggi-tingginya dengan harga jual
serendah-rendahnya. Walaupun saya belum tentu mendapatkan handphone dengan
spesifikasi tertinggi di rentang harga tertentu (karena berbenturan dengan
kriteria pemilihan handphone lainya), paling tidak anda mendapatkan fair price untuk merk handphone di
rentang harga tersebut.
2. JAMINAN UPDATE OS
Tentu akan sangat mengecewakan
apabila handphone kesayangan anda sudah tidak mendapatkan update OS lagi. Hal
tersebut merupakan sebuah kewajaran, karena anda tentu ingin tampil update di
depan orang-orang sambil menikmati fitur-fitur yang disuguhkan oleh OS terkini.
Selain itu, menggunakan OS yang sudah lumayan lama sama saja dengan tidak bisa
menginstall/update beberapa aplikasi.
Beberapa merk handphone mempunyai
reputasi update OS yang cukup bagus. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tipe
handphone lama mereka yang masih mendapatkan sentuhan update OS hingga saat
ini. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kepuasan user. Apabila kelak
suatu saat handphone anda sudah tidak mendapatkan sentuhan update OS dari merk
resminya, maka pastikan ada pihak ketiga yang bersedia mendevelop OS untuk tipe
handphone anda.
3. MINIM BLOATWARE
Gambar di atas adalah salah satu
interface handphone idaman. Hanya ada aplikasi bernama phone, messaging,
contacts, settings, dan store (android, iphone, windows phone, atau
blackberry). Aplikasi lain seperti browser, email, camera, dll bisa anda
download di store sesuai keinginan.
Bloatware itu menjengkelkan. Ya,
amat sangat menjengkelkan. Bagaimana mungkin anda tidak jengkel ketika anda
dipaksa untuk menginstall aplikasi yang tidak anda butuhkan tanpa bisa di
uninstall. Menurut saya ini salah satu bentuk pemaksaan.
Contoh hal yang menjengkelkan
tersebut adalah ketika di handphone baru anda terdapat aplikasi bernama browser
yang tentunya befungsi untuk browsing internet dan aplikasi chrome yang juga
mempunyai fungsi yang sama. Dua aplikasi dengan fungsi yang sama terinstall di
satu handphone dan salah satu (atau dua-duanya) tidak dapat dihapus. Bagaimana
ketika anda lebih nyaman browsing menggunakan safari, firefox, opera, atau internet
explorer (kalau ada) di handphone anda.
Selain itu anda pasti juga sering
menjumpai aplikasi aneh nan absurd yang tidak pernah anda buka karena memang
tidak dibutuhkan namun terinstall di handphone kesayangan anda tanpa bisa
dihapus. Salah satu aplikasi tersebut bernama mirror. Mungkin anda sudah
menduga bahwa aplikasi tersebut berfungsi sebagai pengganti cermin versi
digital. Memang benar, tapi menurut saya aplikasi tersebut lebih mirip aplikasi
kamera/video tanpa tombol shutter/rec. Sama saja.
4. REMOVABLE BATTERY
Saya sangat rindu pada suatu masa
ketika semua handphone masih menggunakan removable battery. Pada masa ketika
anda dapat membeli cangkang atau shell, trackball handphone kemudian mengganti
sendiri di rumah. Masa ketika baterai handphone anda mengalami drop kemudian
anda tinggal pergi ke counter handphone untuk membeli baterai baru kemudian
memasang baterai sendiri di rumah. Walaupun sederhana namun menawarkan suatu
pengalaman yang mengasyikan. Kemudian keasyikan tersebut tiba-tiba menghilang
ketika negara api mulai menyerang.
Entah siapa yang memulai trend
unibody di smartphone. Jujur, saya merasa jenuh dengan smartphone unibody yg
begitu-begitu saja. Layar sentuh kaca,
sensor sidik jari yg berada di bawah kamera belakang atau di bawah layar, cara
memasang simcard, semua tampak seragam dan membosankan. Belum lagi kendala
ketika anda hendak melakukan hard reset atau hendak mengganti baterai
smartphone yang mengalami drop.
Lalu, tiba-tiba saya dikejutkan
oleh kemunculan dua ponsel modular berbasis android. Dua ponsel yang tidak
hanya baterainya saja, namun bagian-bagian yang lain bisa dilepas pasang dan
dikombinasikan sesuai kebutuhan. Handphone yang tidak hanya menawarkan tampilan
user interface dua dimensi saja, namun juga bentuk tiga dimensi yang menawarkan
pengalaman yang mengasyikan.
Setelah saya menjelaskan empat
kriteria handphone idaman versi saya, maka tiba saatnya saya mencari merk
handphone yang sesuai dengan kriteria tersebut. Handphone apakah itu?